Jika suatu saat rumah
anda disantroni maling lalu mengambil dua benda yaitu uang sebesar 25 juta dan
hardisk 1 tera yang sudah terisi setengah degan data penting, maka mana yang
anda ikhlaskan? Saya pribadi akan mengikhlaskan yang pertama ketimbang yang
kedua. Harga data lebih mahal jika dibandingkan nominal yang saya sebut di
atas. Faktor lain, sampai saat ini saya belum punya uang dengan nominal
tersebut. Hahaa,,
Hardisk atau perangkat
lain yang menyimpan data memang sudah bagai separuh jiwa. Masalahnya, tidak
jarang kita dapati eror dalam perangkat-perangkat tersebut. Salah satu eror
yang baru saja saya alami adalah ketika laptop saya tidak dapat mendeteksi HDD
external milik saya. HDD saya bermerek WD Elements dengan kapasitas 1 tera.
Namun, tidak peduli apapun merek HDD-nya, ulasan yang akan saya paparkan ini
bisa digunakan untuk setiap perangkat penyimpan data, bahkan flashdisk.
Detail problem masalah
saya adalah HDD tidak terdeteksi oleh windows explorer. 3 hari full saya sowan
mbah gugel. Akhirnya, saya ringkaskan beberapa step yang harus dilakuin. Oh,
iya. Saya ini sama sekali buta tekhnologi. Pakenya ilmu raba-raba plus ramuan
gugle. Jadi kalo gak ilmiah ala IT ya maaf :D
Pertama: Cek HDD di komputer lain
Sesuai dengan yang
saya katakan di atas, bahwa jurus saya adalah ilmu raba-raba. Maka, dengan otak
saya yang dangkal, saya ingin pastikan dulu, yang rusak ini hardisknya,
kabel, slot USB atau justru laptop saya. Saya mencoba dari hal
pertama, yaitu cek hardisk. Akhirnya, saya keliling kamar teman sekos cuma buat
nyolokin hardisk. Walhasil, sehat-sehat aja tuh. Artinya hardisk saya beres.
Kalau hardisk agan gak kedeteksi juga di tempat lain, jangan putus asa dulu.
Bisa jadi kabelnya yang eror.
Kedua: Cek kabel
HDD
Hardisk dengan
kapasitas besar biasanya minta supply power yang besar juga. Karena udah fix
bahwa hardisk saya sehat, kemungkinan kabel yang saya pakai gak ngangkat kalo
dicolokin ke laptop saya. Akhirnya saya coba gantian kabel sama HDD temen
sekos. Walhasil, punya temen saya (dengan kabel HDD saya) bisa kebaca di
laptop, sedangkan HDD saya (pake kabel temen) tetep gak kebaca. Artinya bukan
kabel yang rusak. Kalo sampai step ini HDD agan bisa kebaca, berarti problem
solved: ganti kabel.
Ketiga: Cek slot
USB
Gak jarang di
laptop-laptop ada yang colokan USB-nya udah rusak. Jadi emang perlu dicek.
Caranya ya simpel. Kalau misalkan dipake mouse atau perangkat lain bisa,
artinya slotnya masih sehat. Problem solved, pindah ke step selanjutnya.
Keempat: Cek Disk
Management
Hardisk udah, kabel
udah. Sisanya berarti tinggal eror di lepi. Ini yang agak lama ngeceknya. Hasil
gugling menyarankan untuk mulai dari disk management. Sebab, biasanya HDD gak
kebaca itu gara-gara belum dapet inisial partisi, maka dari itu solusinya lewat
disk management. Cara buka disk management bisa lewat control panel >
administrative tools > create and format hardisk partition. Coba agan liat
di situ, apakah HDD agan terdeteksi atau gak. Tanda terdeteksi atau gak bisa
dilihat di kolom bagian bawah yang selain partisi asli lepi agan.
Kalau ada, berarti
problem solved: menambahkan inisial. Untuk caranya mendingan agan gugling
sendiri aja ya. Soalnya agak panjang :D . Kata kuncinya kalo gugling “hardisk
external tidak terbaca disk management”.
Kelima: Cek Bios
Sebagian besar
permasalahan orang biasanya selesai sampai step keempat tadi. Tapi naas, nasib
saya tidak secerah mereka. Akhirnya jurus raba-raba dengan tuntunan gugle
membuat saya lanjut ke cek BIOS. Cara cek BIOS tiap OS beda, tapi standarnya
dengan mencet F8 ketika booting sebelum muncul logo windows.
Ketika sudah masuk
BIOS, coba agan cek di bagian “boot”. Di situ ada urutan booting lepi agan. Di
situ juga nunjukin HDD atau perangkat apa saja yang sudah terdeteksi sama lepi
agan (meskipun gak muncul di disk management). Kalau sampai sini ternyata HDD
external agan terdeteksi, berarti lanjut ke step 6. Kalau gak muncul, problem
udah beres juga: Lem Biru (lempar lepi agan, beli baru) :D
Keenam: Cek Driver
HDD
Sekali lagi, karena
saya ini gak ngerti masalah IT, maka tanda tanya yang muncul di otak saya
setelah step 5 adalah, “apa tiap nyolokin hardisk harus instal driver khusus di
lepi ya?”
Akhirnya saya nyari di
gugle dengan kata kunci “WD elements device driver.” Udah ubek-ubek gugle gak
nemu, akhirnya saya pasrah. Berarti memang seharusnya driver untuk setiap HDD
itu udah otomatis terinstal sama OS lepi.
Ketujuh: Cek Device
Manager
Hampir putus asa,
akhirnya saya terilhami untuk cek device manager. Agan-agan pasti tau kan kalo
ada driver yang gak beres di lepi bakalan muncul tanda kuning di salah satu
icon device manager. Nah, ketika saya cek, ternyata sehat semua. Trus saya
harus ngapain lagi? Udah semua jurus raba-raba saya keluarkan.
Tapi, akhirnya, saya
dapat pencerahan dari salah satu komen di forum. Anggota forum bilang hapus aja
driver “element 1032” (saya lupa apa nama drivernya secara pasti. Yang jelas,
karena hardisk saya itu elements, munculnya tulisan elemen. Kalo hardisk agan
itu maxtor misalkan, maka yang muncul tulisannya maxtor). Driver ini ada di
bagian “Universal Serial Bus Controllers”.
Hapus? Aduh, saya
sadar dengan kedangkalan otak saya, kalo sampai salah hapus gak bakal bisa
ngebalikin (kecuali pake system restore). Akhirnya saya disable aja driver
tadi, tapi tetep gagal. Otak iseng saya akhirnya nyuruh untuk update driver.
Caranya klik kanan > update driver software.
Beres update, lalu
akhirnya “tuing,,” muncul autoplay tanda hardisk terdeteksi. Ini detik-detik
yang mengharukan, bung! Tiga hari berjuang akhirnya masalah teratasi.
Sebenarnya usulan
delete driver di atas emang bener. Soalnya setelah diupdate ternyata drivernya
emang ke-uninstall. Akhirnya, perjuangan berakhir.
Catatan: Sebagaimana di atas udah saya tulis bahwa bukan
cuma HDD external yang mengalami problem ini. Flashdisk juga sering. Bahkan
kebanyakan orang langsung nge-judge bahwa flashdisk dia udah eror, gak bisa
dipake lagi, padahal problemnya sama kayak yang udah saya jelasin barusan.
Solusinya juga sama persis kecuali di step terakhir.
Untuk flashdisk, maka
agan perlu delete “USB driver device” (lupa nama pastinya apa). Atau kalau agan
ragu untuk delete ya berarti pake cara update software. Apalagi saya sendiri
juga lupa apa pastinya nama driver yang didelete. Nah, buat amannya, diupdate
aja satu persatu drivernya.
berarti itu yang di update drive yang ada di USB Controller kah gan? paling bawah dari device manager kan ya
ReplyDeleteTetep gak bia gan
ReplyDeleteupdatenya berapa lama gan?
ReplyDeleteyes....berhasill....thankyou gan.....
ReplyDeletebisa ajarin langkah2nya ga bro... sy coba ga bisa nih
DeleteTerima kasih banyak.
ReplyDeleteGan, saya ngalami hal serupa dengan hardisk merek serupa juga macem punya agan. tapi saya masalahnya kayaknya krna baru pertama masuk laptop jd belum berinisial hardisk nya, tapi krna saya masih pake xp solusi yang saya cari di google gak berhasil.. :(
ReplyDeleteKalo di universal serial bus controller ga ada muncul gmn gan
ReplyDeletewalau caranya sedikit berbeda......makasih bro....akhirnya selamat dan sehat wal afiat...hahahaha
ReplyDeleteSaya mencoba udh tapi blom bisa malah lama buka file explorernya lama
ReplyDeletenanya gan hdd sy ada di device manager tapi ndak muncul di disk manager. apa solusinya ?
ReplyDeleteTerima kasih atas infonya. semoga berkah
ReplyDeleteGan mohon bantuannya,.laptop sy upgrade ke ssd (solve),jd hardisk bawaan laptop sy pindahkan ke slot dvd room dgn mangganti cady nya,tp problemnya di disk management kadang kebaca kadang tdk kebaca,mohon solusinya..tks
ReplyDeletethank you very much
ReplyDeleteCeritanya gini gan, di laptop ane ada 3 os wind7, linux kali, linux debian, nah ane hapus salah satu partisi linux di windows kmudian ane restart gak booting" padahal udah pake flasdis buat instl ulang .Hardisk tidak terdetrksi di computer management, tidak bisa booting. Udah coba pake usb ke laptop teman ttap aja gak detek
ReplyDelete