Thursday, December 24, 2015

Ukiran Sebuah Senyum

Sengaja kusimpan tanpa cacat
Walau ku tau, hal itu kan menjadikan ku berkarat
Tak secerah kemarin
Tak seindah yang mereka bicarakan

Bukan tak mampu mengucap
Tapi hanya nada tak bersuara yang termuntahkan
Inginkan guratan senyum abadi di wajah mereka
Sebab tak tersisa daya
Balas keagungan buaian tak tertandingi

Ku tau rahasia d balik smwa itu
Inginkan ku menengguk air surga
Dahaga yang semu
Agar terobati di awal tegukan

Perlahan tapi pasti
Pondasi keyakinan menjelma menjadi bangunan
Mengurungku di dalam gelap yang aku masih bisa melihat
Tapi entah berubah menjadi istana
Ajakku memahami bahwa angin mempunyai kehendaknya
Bahwa sang air tidak mengalir sia-sia

Biarlah ku akhiri rintihan ini dengan keyakinan
Bahwa air surga kan ku teguk tanpa suapan
Dan bukan sekedar guratan senyuman
Ku tinggalkan d paras mereka
Tapi ukiran yang tak terhapuskan

Kairo, 24 Februari 2011

No comments:

Post a Comment