Sunday, December 27, 2015

HDD External Tidak Terbaca di Disk Management

Jika suatu saat rumah anda disantroni maling lalu mengambil dua benda yaitu uang sebesar 25 juta dan hardisk 1 tera yang sudah terisi setengah degan data penting, maka mana yang anda ikhlaskan? Saya pribadi akan mengikhlaskan yang pertama ketimbang yang kedua. Harga data lebih mahal jika dibandingkan nominal yang saya sebut di atas. Faktor lain, sampai saat ini saya belum punya uang dengan nominal tersebut. Hahaa,,


Hardisk atau perangkat lain yang menyimpan data memang sudah bagai separuh jiwa. Masalahnya, tidak jarang kita dapati eror dalam perangkat-perangkat tersebut. Salah satu eror yang baru saja saya alami adalah ketika laptop saya tidak dapat mendeteksi HDD external milik saya. HDD saya bermerek WD Elements dengan kapasitas 1 tera. Namun, tidak peduli apapun merek HDD-nya, ulasan yang akan saya paparkan ini bisa digunakan untuk setiap perangkat penyimpan data, bahkan flashdisk.

Detail problem masalah saya adalah HDD tidak terdeteksi oleh windows explorer. 3 hari full saya sowan mbah gugel. Akhirnya, saya ringkaskan beberapa step yang harus dilakuin. Oh, iya. Saya ini sama sekali buta tekhnologi. Pakenya ilmu raba-raba plus ramuan gugle. Jadi kalo gak ilmiah ala IT ya maaf :D

Pertama:  Cek HDD di komputer lain
Sesuai dengan yang saya katakan di atas, bahwa jurus saya adalah ilmu raba-raba. Maka, dengan otak saya yang dangkal, saya ingin pastikan dulu, yang rusak ini hardisknya, kabel, slot USB atau justru laptop saya. Saya mencoba dari hal pertama, yaitu cek hardisk. Akhirnya, saya keliling kamar teman sekos cuma buat nyolokin hardisk. Walhasil, sehat-sehat aja tuh. Artinya hardisk saya beres. Kalau hardisk agan gak kedeteksi juga di tempat lain, jangan putus asa dulu. Bisa jadi kabelnya yang eror.

Kedua: Cek kabel HDD
Hardisk dengan kapasitas besar biasanya minta supply power yang besar juga. Karena udah fix bahwa hardisk saya sehat, kemungkinan kabel yang saya pakai gak ngangkat kalo dicolokin ke laptop saya. Akhirnya saya coba gantian kabel sama HDD temen sekos. Walhasil, punya temen saya (dengan kabel HDD saya) bisa kebaca di laptop, sedangkan HDD saya (pake kabel temen) tetep gak kebaca. Artinya bukan kabel yang rusak. Kalo sampai step ini HDD agan bisa kebaca, berarti problem solved: ganti kabel.

Ketiga: Cek slot USB
Gak jarang di laptop-laptop ada yang colokan USB-nya udah rusak. Jadi emang perlu dicek. Caranya ya simpel. Kalau misalkan dipake mouse atau perangkat lain bisa, artinya slotnya masih sehat. Problem solved, pindah ke step selanjutnya.

Keempat: Cek Disk Management
Hardisk udah, kabel udah. Sisanya berarti tinggal eror di lepi. Ini yang agak lama ngeceknya. Hasil gugling menyarankan untuk mulai dari disk management. Sebab, biasanya HDD gak kebaca itu gara-gara belum dapet inisial partisi, maka dari itu solusinya lewat disk management. Cara buka disk management bisa lewat control panel > administrative tools > create and format hardisk partition. Coba agan liat di situ, apakah HDD agan terdeteksi atau gak. Tanda terdeteksi atau gak bisa dilihat di kolom bagian bawah yang selain partisi asli lepi agan.

Kalau ada, berarti problem solved: menambahkan inisial. Untuk caranya mendingan agan gugling sendiri aja ya. Soalnya agak panjang :D . Kata kuncinya kalo gugling “hardisk external tidak terbaca disk management”.

Kelima: Cek Bios
Sebagian besar permasalahan orang biasanya selesai sampai step keempat tadi. Tapi naas, nasib saya tidak secerah mereka. Akhirnya jurus raba-raba dengan tuntunan gugle membuat saya lanjut ke cek BIOS. Cara cek BIOS tiap OS beda, tapi standarnya dengan mencet F8 ketika booting sebelum muncul logo windows.

Ketika sudah masuk BIOS, coba agan cek di bagian “boot”. Di situ ada urutan booting lepi agan. Di situ juga nunjukin HDD atau perangkat apa saja yang sudah terdeteksi sama lepi agan (meskipun gak muncul di disk management). Kalau sampai sini ternyata HDD external agan terdeteksi, berarti lanjut ke step 6. Kalau gak muncul, problem udah beres juga: Lem Biru (lempar lepi agan, beli baru) :D

Keenam: Cek Driver HDD
Sekali lagi, karena saya ini gak ngerti masalah IT, maka tanda tanya yang muncul di otak saya setelah step 5 adalah, “apa tiap nyolokin hardisk harus instal driver khusus di lepi ya?”

Akhirnya saya nyari di gugle dengan kata kunci “WD elements device driver.” Udah ubek-ubek gugle gak nemu, akhirnya saya pasrah. Berarti memang seharusnya driver untuk setiap HDD itu udah otomatis terinstal sama OS lepi.

Ketujuh: Cek Device Manager
Hampir putus asa, akhirnya saya terilhami untuk cek device manager. Agan-agan pasti tau kan kalo ada driver yang gak beres di lepi bakalan muncul tanda kuning di salah satu icon device manager. Nah, ketika saya cek, ternyata sehat semua. Trus saya harus ngapain lagi? Udah semua jurus raba-raba saya keluarkan.

Tapi, akhirnya, saya dapat pencerahan dari salah satu komen di forum. Anggota forum bilang hapus aja driver “element 1032” (saya lupa apa nama drivernya secara pasti. Yang jelas, karena hardisk saya itu elements, munculnya tulisan elemen. Kalo hardisk agan itu maxtor misalkan, maka yang muncul tulisannya maxtor). Driver ini ada di bagian “Universal Serial Bus Controllers”.

Hapus? Aduh, saya sadar dengan kedangkalan otak saya, kalo sampai salah hapus gak bakal bisa ngebalikin (kecuali pake system restore). Akhirnya saya disable aja driver tadi, tapi tetep gagal. Otak iseng saya akhirnya nyuruh untuk update driver. Caranya klik kanan > update driver software.

Beres update, lalu akhirnya “tuing,,” muncul autoplay tanda hardisk terdeteksi. Ini detik-detik yang mengharukan, bung! Tiga hari berjuang akhirnya masalah teratasi.

Sebenarnya usulan delete driver di atas emang bener. Soalnya setelah diupdate ternyata drivernya emang ke-uninstall. Akhirnya, perjuangan berakhir.

Catatan: Sebagaimana di atas udah saya tulis bahwa bukan cuma HDD external yang mengalami problem ini. Flashdisk juga sering. Bahkan kebanyakan orang langsung nge-judge bahwa flashdisk dia udah eror, gak bisa dipake lagi, padahal problemnya sama kayak yang udah saya jelasin barusan. Solusinya juga sama persis kecuali di step terakhir.


Untuk flashdisk, maka agan perlu delete “USB driver device” (lupa nama pastinya apa). Atau kalau agan ragu untuk delete ya berarti pake cara update software. Apalagi saya sendiri juga lupa apa pastinya nama driver yang didelete. Nah, buat amannya, diupdate aja satu persatu drivernya.

15 comments:

  1. berarti itu yang di update drive yang ada di USB Controller kah gan? paling bawah dari device manager kan ya

    ReplyDelete
  2. yes....berhasill....thankyou gan.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. bisa ajarin langkah2nya ga bro... sy coba ga bisa nih

      Delete
  3. Gan, saya ngalami hal serupa dengan hardisk merek serupa juga macem punya agan. tapi saya masalahnya kayaknya krna baru pertama masuk laptop jd belum berinisial hardisk nya, tapi krna saya masih pake xp solusi yang saya cari di google gak berhasil.. :(

    ReplyDelete
  4. Kalo di universal serial bus controller ga ada muncul gmn gan

    ReplyDelete
  5. walau caranya sedikit berbeda......makasih bro....akhirnya selamat dan sehat wal afiat...hahahaha

    ReplyDelete
  6. Saya mencoba udh tapi blom bisa malah lama buka file explorernya lama

    ReplyDelete
  7. nanya gan hdd sy ada di device manager tapi ndak muncul di disk manager. apa solusinya ?

    ReplyDelete
  8. Terima kasih atas infonya. semoga berkah

    ReplyDelete
  9. Gan mohon bantuannya,.laptop sy upgrade ke ssd (solve),jd hardisk bawaan laptop sy pindahkan ke slot dvd room dgn mangganti cady nya,tp problemnya di disk management kadang kebaca kadang tdk kebaca,mohon solusinya..tks

    ReplyDelete
  10. Ceritanya gini gan, di laptop ane ada 3 os wind7, linux kali, linux debian, nah ane hapus salah satu partisi linux di windows kmudian ane restart gak booting" padahal udah pake flasdis buat instl ulang .Hardisk tidak terdetrksi di computer management, tidak bisa booting. Udah coba pake usb ke laptop teman ttap aja gak detek

    ReplyDelete